Jumat, 30 April 2021
Perbedaan Logitech Rally Plus dengan Logitech Rally Bar
Sabtu, 24 April 2021
KABEL PERPANJANGAN RALLY MIC POD
KABEL PERPANJANGAN RALLY MIC POD
RALLY MIC POD EXTENSION CABLE
Jumat, 23 April 2021
Perbedaan Logitech MeetUP dengan Logitech Rally BAR
Perbedaan Logitech MeetUP dengan Logitech Rally BAR
Dari sisi fisik
Perbedaan antara Logitech MeetUP dengan Logitech Rally Bar. Jika dilihat secara fisik bentuk Logitech Rally BAR memang lebih besar dan lebih panjang, panjang sebesar 91cm, Sedang Logitech MeetUP lebarnya hanya 4 cm. Dan jika kita ingin mengangkatnya Logitech Rally Bar memang lebih berat dari yang lain, beratnya sekitar 7 Kg sedangkan berat Logitech MeetUP sebesar 1 Kg.
Dari sisi Camera & Audio.
Camera Logitech MeetUP sudah support 4K dengan 5X Zoom. dengan View 120'. Sedangkan Logitech Rally Bar Cameranya sudah support 4 K dengan 15x Zoom. Untuk Mic sendiri Logitech Rally Bar didalamnya sudah ada 6 Mic internal sedangkan MeetUP sendiri terdapat 3 Mic
Dari sisi Port
Logitech Rally banyak sekali Portnya : HDMI Out : 2, HDMI In : 1, USB type A : 3, USB type C : 1, Ethernet : 1 & support Wifi, dan Input Mikrofon External. Sedangkan Logitech MeetUP terdapat 2 port yakni USB type C : 1 dan Input Mikrofon External.
Demikian perbedaan Logitech MeetUP & Rally Bar dari sisi Speak namun perlu diketahui Logitech Rally Bar sudah ada OS di dalamnya yang dinamakan Logitech ColorOS yang berbasis Android Base akan tetapi Logitech Rally Bar Sendiri bisa juga menggunakan USB namun disarankan menggunakan ColorOS jika intergrasi dengan TAP untuk Zoom Room, Teams Room, etc.
Kamis, 22 April 2021
Perbedaan webcam Logitech C920 dengan Logitech C920e
Perbedaan Webcam Logitech C920 dengan Logitech C920e
Berikut kesamaan Webcam Logitech C920 dengan Logitech C920e
Berikut perbedaan Webcam Logitech C920 dengan Logitech C920e
Sabtu, 17 April 2021
Hybrid Classroom dengan Logitech Video Conference
Hybrid Classroom dengan Logitech Video Conference
Saat kita memasuki Tahun ajaran baru, dan beberapa bagian dunia menerapkan pembatasan baru sebagai tanggapan terhadap pandemi, lingkungan pembelajaran campuran atau campuran telah menjadi bagian penting dalam menyediakan kontinuitas pendidikan.
Para pemimpin sekolah juga memperluas perencanaan mereka tentang bagaimana mereka akan terus mendukung lingkungan kelas hybrid pasca-pandemi. Ketika cuaca buruk, hari-hari dengan kualitas udara yang buruk, penyakit, perjalanan, atau masalah lain menghalangi siswa untuk menghadiri kelas secara langsung, pengaturan kelas hybrid memungkinkan pembelajaran untuk dilanjutkan dari mana saja secara virtual.
Tetapi mengajar di lingkungan campuran adalah pengalaman yang sama sekali berbeda dari pengajaran secara langsung. Salah satu tip yang disarankan oleh pengajar adalah meminta semua siswa - bahkan mereka yang berada di ruang kelas fisik - bergabung dengan kelas Zoom dari perangkat masing-masing. Dengan semua siswa di Zoom Meeting, Anda dapat menggunakan alat dan fitur digital berikut untuk menciptakan pengalaman yang menarik bagi semua orang.
Rabu, 14 April 2021
Hybrid Learning
Hybrid Learning
Januari 2021 Kemendikbud
mengizinkan sekolah kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Kebijakan
ini tidak lepas munculnya keluh kesah dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Berbagai penelitian juga menyebut ketidakefektifan PJJ yang mengakibatkan
berbagai masalah, terutama psikososial siswa.
Meski demikian, pembelajaran
tatap muka masih menyisakan kekhawatiran di lingkungan pendidikan mengingat
pembukaan tatap muka di awal tahun 2021 sebelumnya diikuti gelaran pilkada dan
juga liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Banyak pihak merasa khawatir, jika
tidak disiapkan secara baik, tatap muka pembelajaran di Januari 2021 berpotensi
menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
Salah satu solusi yang
ditawarkan guna meredam kekhawatiran tersebut adalah dengan menerapkan
pembelajaran tatap muka berbasis sistem hybrid learning. Baca juga: KBM Tatap
Muka di Bogor Dilakukan Bertahap dengan Pola Hybrid Learning
Mengenal "Hybrid Learning"
Hybrid learning merupakan
pembelajaran dengan sistem daring yang dikombinasikan dengan pertemuan tatap
muka untuk beberapa jam. Hybrid learning dilakukan guna meminimalisir dampak
psikososial siswa. Ada juga yang menganggap hybrid learning sama halnya dengan
blended learning. Bentuk pembelajarannya merupakan kombinasi antara
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.
Hybrid yang dimaksud adalah
pembelajaran tatap muka dilakukan secara rotasi dengan jumlah siswa 50 persen.
Misalnya, dari jumlah siswa 32 orang menjadi 16 orang per pertemuan tatap muka
di kelas. Sisanya mengikuti kelas pembelajaran daring atau luring, dan
bergantian. Pembelajaran tatap muka dilakukan untuk memberi kesempatan bagi
anak-anak yang kesulitan melakukan PJJ. Orangtua juga dipersilahkan memilih
untuk moda pembelajaran untuk anaknya, bisa mengikuti tatap muka, pembelajaran
daring, atau luring. Untuk siswa yang kesulitan mengakses internet, mereka bisa
datang 2-3 kali seminggu ke sekolah belajar dengan gurunya. Waktunya disesuai
dengan kesepakatan bersama dan wajib mengutamakan keamanan dan kesehatan.
Lima kunci "Hybrid
Learning"
Terdapat lima kunci utama
dalam penerapan proses pembelajaran hybrid learning. Dalam penerapannya, hybrid
learning menekankan penerapan teori pembelajaran Keller, Gagne, Bloom, Merrill,
Clark dan Grey. Apa saja?
· Live event, diartikan sebagai pembelajaran
langsung atau tatap muka yang dilakukan secara sinkronous dalam waktu dan
tempat yang sama. Bisa juga waktu yang sama dengan tempat berbeda.
· Self-paced learning, berarti
mengkombinasikannya dengan pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa belajar
kapan saja dan dimana saja secara daring.
· Collaboration, yaitu kolaborasi antara guru dan
siswa, juga kolaborasi antar sesama siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
· Assessment, artinya guru harus mampu meracik
kombinasi jenis assessment daring atau luring. Bentuknya bisa berupa tes maupun
nontes seperti proyek kelas.
· Performance support materials, yaitu untuk
memastikan bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital. Tujuannya agar bahan
belajar tersebut dapat dengan mudah diakses oleh siswa, baik secara daring
maupun luring
Menerapkan hybrid learning
Penerapan hybrid learning sama seperti dengan pembelajaran yang dilakukan
selama ini, yaitu dimulai dengan persiapan. Persiapan hybrid learning dimulai
dengan melakukan analisis peserta didik, konteks dan konten pembelajaran atau
perkuliahan. Hasil dari analisis ini untuk memetakan kompetensi harus dikuasai
oleh peserta didik melalui tatap muka secara langsung atau mandiri secara
daring.
Selanjutnya hasil analisis
tersebut dituangkan ke dalam silabus atau rencana pembelajaran. Pelaksanaan
hybrid learning dapat dilaksanakan dengan pembagian peserta pembelajaran dalam
satu kelas dibagi menjadi dua shift. Untuk minggu pertama misal shift A
pembelajaran tatap muka shift B pembelajaran secara daring. Sebaliknya pada
minggu kedua shift A pembelajaran secara daring shift B pembelajaran tatap
muka. Pembelajaran tatap muka dilakukan secara langsung di dalam kelas.
Pembelajaran secara daring
dilakukan untuk memfasilitasi interaksi daring dengan menggunakan learning
management system (LMS), misal Edmodo, Google Classroom, Google Meet, Zoom
Meet, Skype, Whatsapp atau media daring lain. Pembelajaran secara daring real
time sebaiknya juga disertai tugas mandiri dan terstruktur. Evaluasi
pembelajaran hybrid learning mencakup evaluasi atau hasil capaian pembelajaran
untuk mengukur penguasaan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ujian dapat
dilakukan secara tata muka di sekolah atau dilakukan secara daring.
sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2020/12/21/183914971/hybrid-learning-solusi-kekhawatiran-belajar-tatap-muka-awal-tahun-2021?page=all